44 Hari Junko Furuta yang teramat Menyedihkan.



Hey guys balik lagi di The Horror Area, kali ini mimin akan membahas Cerita yang paling menyedihkan sekaligus menyakitkan yang dialami oleh Wanita Jepang Muda dan Cantik bernama Junko Furuta.

Sebelum itu, Jangan lupa share cerita ini ke temen temen kalian agar temen temen kalian baca tentunya di The Horror Area.

Jepang, Negara yang memiliki julukan "Negeri Sakura" ini memiliki banyak tempat tempat indah, orangnya ramah dan tentunya JAV eh Cosplay Cosplay nya ye kan? Tapi, kita tidak akan membahas itu kita akan membahas Cerita Nyata 44 Hari Yang Dialami Junko Furuta.

Junko Furuta dia adalah seorang gadis muda nan cantik layaknya wanita pada umumnya. Ia seorang pribadi yang ceria, dan baik hati terhadap semua orang. Junko adalah siswi di sekolah menengah Misato yang bernama Saitama Prefecture, Jepang. Junko tidak pernah merokok, bahkan meminum minuman keras. Junko terlihat tak menarik oleh para gangster. Tapi, Hiroshi Miyano menaruh hati pada Junko. Miyano tidak ingin hubungan sesungguhnya hanya ingin mencicipinya saja lalu ditinggalkan. (Wew, habis manis sepah dibuang ya?) Miyano sering melakukan kekerasan di sekolahnya, tidak ada yang berani menolak ajakannya. Tapi, Junko dengan berani mengatakan "Tidak" terhadap Miyano. Dan inilah kejadian mengerikan mulai terjadi.

Pada 25 November 1988, Junko diculik oleh 4 orang 1 diantaranya adalah Miyano. Dan inilah kejadian mengerikan bahkan menyakitkan yang dialami Junko sendiri yang berlangsung selama 44 Hari. Selama 44 Hari, Junko mendapat siksaan yang sangat tidak pantas dan sangat kejam kejam untuk seorang wanita. Memang, Orang Baik harus menerima Hal Buruk, Junko salah satunya...

Selama penculikan, Junko dipaksa menelpon orang tuanya dan mengatakan bahwa ia lari dari rumah dan tinggal bersama temannya, ia memberitahu ortunya bahwa dalam keadaan baik baik saja agar orang tua Junko tidak panik dan tidak menyuruh polisi untuk mencarinya. Orang tua dari Nobuharu Minato, pemuda yang rumahnya digunakan untuk menyekap Junko hanya datang beberapa kali dalam sebulan. Dan ketika orang tua Nobuharu datang ia dipaksa mengaku sebagai pacarnya. Walaupun orang tuanya tau bahwa Junko seperti orang yang sedang diculik, tapi orang tua Nobuharu tidak bisa melakukan apa apa. Karena takut berhubungan dengan Miyano yang merupakan generasi muda dari Yakuza.

Selama 44 hari masa penculikannya, Junko dipaksa untuk bertahan menerima segala macam siksaan mereka, menahan segala penderitaan dan rasa sakit yang benar-benar tidak tertahan. Sampai akhirnya Junko dibunuh.
Selama 44 hari, Ia dipaksa bugil atau telanjang bulat dan di diperkosa oleh lebih dari 100 Pria lewat vagina dan anusnya, penculik Junko juga mengundang anggota Yakuza lainnya untuk memperkosa Junko setiap harinya. Mungkin ya, Junko telah diperkosa sebanyak 500 kali (aduh gila sih ini mah). Pada titik tertentu ia diperkosa oleh 12 pria yang berbeda setiap harinya.

Selama 44 hari itu Junko menerima pukulan keras di wajahnya. Kadang dipukul menggunakan Stick Golf atau di benturkan wajahnya ke lantai. 100 pria yang telah memperkosa Junko mengaku menikmati perlakuan mereka, mereka sangat senang melukai Wanita Cantik seperti Junko. Setiap habis diperkosa, ia dipaksa untuk masturbasi didepan orang orang. Terkadang orang orang memasukan benda benda kedalam anusnya dan vaginanya. Mimin ga bisa nyebutin bendanya apa pokoknya benda yang tumpul sama tajam.

Selama 44 Hari, Junko tak pernah diberi makan dan minum. Ia dipaksa memakan kecoa dan meminum air seninya sendiri.
Selain itu, penculik Junko juga memasukkan kembang api kedalam anusnya hingga kembang api tersebut padam dan itu mengakibatkan luka bakar yang teramat parah. Junko tidak tahu apa yang ia rasakan saat itu, seluruh badannya dipenuhi rasa sakit yang teramat sakit untuk seorang wanita. Kemudian, mereka menggantung Junko di langit langit rumah selama beberapa hari. Ia kedinginan, kesakitan menjadi satu. Setelah itu, Miyano menurunkan Junko lalu meneteskan lilin di kelopak matanya lalu membakarnya.

Selama masa penyiksaan itu, Junko berusaha keras untuk bernapas. Ia mengalami kesulitan bernapas melalui hidung karena darah sudah membanjiri rongga hidungnya. Ia mengalami trauma, begitupun organ-organ tubuh Junko. Hingga tubuhnya menolak saat ia mencoba untuk makan, dan minum. Junko terus menerus muntah, dan itu membuatnya mengalami dehidrasi yang ekstreme. Tidak cukup sampai disitu, itu juga membuat penyekapnya kembali menyiksanya dan melayangkan beberapa pukulan ke wajahnya yang sudah membiru, bahkan mengihitam karena ia mengotori karpet.

Saat orang-orang yang menyanderannya sedang beristirahat, Junko berusaha untuk menghubungi polisi. Tapi aksinya itu ketahuan, dan membuatnya harus merasakan hukuman atas pecobaan melarikan diri. Mereka menyiram kaki Junko dengan bensin dan membakarnya, membuat seluruh kulit kakinya melepuh.

Dengan kaki yang terbakar, dan luka-luka yang memenuhi tubuhnya. ia tidak lagi bisa berjalan, bahkan tangannya pun tidak dapat menggenggam apapun. Seluruh tulang di tubuhnya patah karena pukulan yang bertubi-tubi. Karena saat itu sedang musim dingin, Junko dipaksa untuk tidur di teras rumah dengan suhu dingin yang ekstrem. Dengan segala luka bakar, dan pendarahan akibat benda-benda asing yang dimasukan ke tubuhnya. Junko hanya bisa merangkak, ia harus menghabiskan 1 jam untuk merangkak ke kamar mandi. Gendang telinga Junko pecah, dan ukuran otaknya pun menyusut.
Di hari ke 43 Junko sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan diseluruh tubuhnya, bahkan ia meminta dibunuh saja saat itu dan menyelesaikan seluruh rasa sakitnya. Tapi para penculiknya tidak menyetujui keinginan Junko, mereka pun tidak mau membunuh Junko. Sebuah permintaan yang paling buruk yang pernah terucap dari mulut manusia.

Pada 4 Januari 1989. Para penculik Junko mengajaknya bermain Mahjong, dan tanpa diduga Junko memenangkan permainan. Tapi kemenangannya justru membawa petaka baginya, para penculik Junko geram karena kemenangannya. Mereka memukulinya dengan barbel besi, dan membakar kaki, tangan perut, dan wajahnya setelah menyiraminya dengan bensin.
Seluruh tubuh Junko sudah dipenuhi luka bakar, lebam, dan pendarahan yang sudah sangat parah. Ia juga mengalami dehidrasi yang lebih hebat, seluruh oragan tubuhnya mengalami shock. Hingga akhirnya Junko meninggal keesokan harinya…
Para penculik memasukan tubuh Junko ke dalam sebuah drum besar, lalu mengisinya dengan 55 galon semen. Setelah itu mereka membuang drum itu di Kota Tokyo.

Junko akhirnya harus menyerah, ia meregang nyawa dengan tubuh yang hancur parah. Ia harus menyerah setelah dikepung dengan rasa sakit yang meremukan, ia tidak punya pilihan. Ia mati di tangan manusia-manusia yang tidak terlihat seperti manusia. Seorang gadis 16 tahun yang mungkin masih mempunyai masa depan yang membentang, ia harus rela meninggalkan semuanya. Masa depannya, keluarganya, dan cinta yang menungkin menunggunya.

Dan ini yang akan membuat kalian geram dengan hukuman yang dijatuhkan.

Para pemuda Yakuza itu ditangkap dan disidangkan sebagai orang dewasa, tapi karena Jepang menangani kejahatan yag dilakukan oleh pelaku yang masih dibawah umur, maka identitas mereka disembunyikan oleh persidangan. Akan tetapi, seminggu kemudian, majalah mingguan bernama Shukan Bunshun menerbitkan nama mereka, dengan menyatakan "Hak asasi tidak dibutuhkan oleh penjahat biadab". Mereka juga menerbitkan nama asli Furuta lengkap dengan detail tentang kehidupan pribadinya dan menerbitkannya besar-besaran di media.

Kamisaku dituntut sebagai pemimpin para cowok itu menurut persidangan. Keempat cowok itu diberi dinyatakan bersalah tetapi hanya diberi hukuman 8 tahun (seharusnya hukuman mati cocok untuk para pelaku kalau di indo mungkin hukuman mati dapat di berikan tapi apa? Hukuman 8 tahun dengan perbuatan se keji itu)
Orangtua Junko Furuta terkejut dengan kalimat yang diterima dari pembunuh anak perempuannya, dan bergabung dengan grup masyarakat melawan orangtua cowok C yang rumahnya dijadikan tempat menyekap. pengacara yang menangani lembaga masyarakat memutuskan untuk tidak membantu mereka lagi karena merasa ga ada bukti berati ga ada kasus atau dakwaan.(pengacara macam apa itu?). Ada spekulasi bahwa bukti yang mereka dapat itu didapat dari orang tidak teridentifikasi yang memperkosa atau ikut mukulin Junko Furuta.

Satu dari yang paling mengganggu dari kisah nyata ini adalah bahwa para pembunuh Furuta sekarang bebas (di bulan Agustus 1999). Setelah membuat Junko Furuta melalui berbagai penderitaan, mereka adalah cowok bebas sekarang. Tetapi, di bulan juli 2004, Jo Kamisaku kembali ditangkap karena mencelakai seorang kenalannya (cowok), karena dia pikir kenalannya itu membuat pacarnya menjauhi dia. Ia memukuli kenalannya itu selama 4 jam, dan bahkan sebelum ia menganiayanya, dengan bangga ia menceritakan tentang perbuatannya sebelumnya (pembunuhan Furuta ) kepada kenalan yang akan disiksanya itu. Kamisaku dituntut dihukum 7 tahun dengan tuduhan pemukulan

Pada kasus penculikan, perkosaan, penyiksaan dan pembunuhan atas diri Junko Furuta dia hanya dipenjara 8 tahun... Tapi untuk kasus pemukulan, dia di penjara selama 7 tahun. GILA GA? MEMBUNUH ORANG SECARA KEJI HANYA DAPET HUKUMAN 7 TAHUN PENJARA, KEADILAN MACAM APA ITU!!!

Jadi untuk para wanita, siapapun kamu. Jaga baik baik dirimu ya? Waspada terhadap orang yang baru dikenal dan kamu gak tahu masa lalunya dan keluarganya. Hindari jalan sepi dan hindari menggunakan perhiasan yang mencolok. Sayangilah dirimu dulu, karna banyak hal yang menunggumu dimasa depan nanti.

Kami The Horror Area, terimakasih telah membaca. And stay safe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan Video "I Feel Fantastic"

Game Yang Menelan Korban "Sonic EXE"